Kegiatan penggalangan dana yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektro beserta sebagian kecil dari mahasiswa baru 2010 elektro telah memberikan teladan yang baik kepada mahasiswa yang lain. Meskipun dalam kegiatan ini terdapat banyak kesulitan sampai harus hujan-hujan demi membantu saudara-saudara di mentawai dan Jogjakarta tidak meluruhkan semangat kami. Semangat kemanusiaan itu yang selalu bersemayam dalam batin bersama dengan pesan yang telah tertanam dalam hati-hati kami “sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, ingatlah akan seseorang yang begitu cepat ke liang kubur dengan menyertakan kemiskinannya, dan sebelum engkau mengeluh dengan cita rasa makananmu, ingatlah bahwa disana masih banyak orang yang tidak punya apa-apa untuk dimakan”. Meskipun kegiatan ini hanya terlaksana 3 hari (jum’at,sabtu,minggu) pada tanggal 23,24,25 Oktober 2010, namun kegiatan ini terbilang lancar dan hasilnya sangat memuaskan. Dengan dana Rp.5.400.000,00 ini sedikit banyaknya mampu mengurangi beban mereka. Jika diamati, Bagi sebagian orang penggalangan dana identik dengan meminta-minta di pinggir jalan. Apabila mendengar kata tersebut, pikiran langsung melayang pada sekelompok mahasiswa yang mebawa kardus di kanan kiri kendaraan umum, memita sumbangsi dari para pengguna jalan raya. Untuk sebagian mahasiswa kegiatan ini adalah kegiatan yang memalukan, kegiatan yang membuat tenaga terkuras banyak, bahkan tak sedikit dikalangan mahasiswa ada yang beranggapan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan yang membuang-buang waktu. Bukankah kegiatan tersebut dilaksanakan tak lain untuk membantu saudara-saudara kita yang sekarang sedang dalam kedukaan?? Tidakkah terketuk hati kita melihat apa yang sedang dialami saudara kita yang sekarang ditimpa bencana?? Wuah,,,jika semua mahasiswa beranggapan seperti itu, maka rasa kemanusiaan akan hilang dari diri dan keegoisan akan semakin naik daun. Coba kita renungkan, Saat ini kita masih bisa tertawa, masih bisa tidur dengan lelap, makan minum dengan segala macam makanan dan minuman dengan tenang, masih bisa berkumpul dengan sanak saudara kita, masih bisa shopping,dan lain sebagainya. Tapi bagaimana dengan saudara-saudara kita di sana yang sekarang tidak tahu nasib mereka kedepannya seperti apa, teman-teman kita yang sekarang ditinggal keluarganya, kawan-kawan kita yang tidak mampu lagi untuk mengenyam pendidikian. Apakah dengan merenungkan semua hal di atas belum mampu meruntuhkan persepsi tentang kegiatan tersebut? Bantuan dari kita sangat berarti untuk mereka, sekecil apapun itu. Dengan cakrawala yang telah terbuka luas, kita dapat meraba-raba hidup kita dari bangun tidur sampai tidur lagi. Percaya atau tidak dalam beraktivitas kita selalu membutuhkan bantuan dari orang lain, tak terkecuali dengan teman-teman kita yang sedang dilanda bencana. Ingat! Roda kehidupan selalu berputar. Jadi jangan sampai keegoisan terus saja menguasai batin kita, hingga untuk melaksanakan kegiatan semulia ini pun kita masih merasa berat. Harus kita sadari bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, mungkin kita yang akan membutuhkan bantuan dari mereka seperi mereka saat ini masih membutuhkan bantuan dari kita. Hidup adalah anugrah, maka syukurilah, niklmatilah, jalanilah, dan isilah hidupmu dengan sesuatu yang bermanfaat untuk umat manusia dan sesuatu yang bermanfaat itu adalah membantu teman-tman kita di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar